Welcome My Blog Village


Kamis, 10 November 2011

Peluncuran Kapal Phinisi (ARA) di Tanjung Bira, Bulukumba Membanggakan Indonesia

Sebuah kapal phinisi dari Ara dan Tanjung Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan telah melakukan peluncurannya tadi malam (8/11) melalui prosesi adat setempat. Kapal phinisi pesanan Polandia tersebut merupakan yang terbesar yang pernah dibuat dalam sejarah Bulukumba. Masyarakat Tanjung Bira di Bulukumba sendiri memiliki tradisi pembuatan perahu dan kapal laut sejak ratusan tahun lalu.

Kapal phinisi bukan tak terkenal karena seluruh penjuru negeri bahkan dunia telah mengetahui bahtera ciri khas Nusantara tersebut. Jenis perahu tradisional dari Bukukumba telah menjadi trademark tradisi bahari nenek moyang Indonesia dan sebuah upaya mempertahankan identitas masyarakat bahari yang kreatif dan ulet.

Prosesi penggeseran kapal phinisi dikerjakan 100 orang dan dihadiri Wakil Bupati Bulukumba Samsuddin, pejabat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, serta para stafnya. Selain itu, seluruh tenaga pekerja pembuat kapal yang berbahan kayu besi itu hadir untuk prosesi adat.

Dari fase penggeseran badan kapal sejak malamnya, perlu sekitar 3 minggu lagi hingga seluruh badan kapal memasuki air dan akan ditarik feri hingga Semarang. Pembuatan badan kapal phinisi tersebut telah memakan waktu 9 bulan. Setelah selesainya badan kapal, proses finishing dan interiornya akan dilakukan di Semarang.

Kapal phinisi tersebut memakan biaya pembuatan Rp 4 miliar untuk badannya saja yang memiliki panjang 50 meter dan bagian terlebar hampir 10 meter. Finishing di Semarang memakan biaya tiga kali lipat biaya untuk pembuatan badannya.  Niat Pemerintah Daerah Bulukumba melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yaitu ingin mempertahankan Tanjung Bira, Bulukumba ini sebagai tempat pembuatan phinisi.

"Ini sebuah moment penting, karena kapal phinisi pesanan Polandia ini merupakan yang terbesar yang pernah dibuat dalam sejarah Bulukumba," jelas Nazaruddin, Kepala Dinas kebudayaan dan Pariwisata, Bulukumba. Kapal ini dibuat di sini (Tanjung Bira) sebagai tahap awal dari keseluruhan proses pembuatan. Di sinilah konstruksi badan kapal disiapkan karena memang ahlinya ada di sini, yaitu Haji Muslim Baso (66), dari desa Ara, Bonto Bahari.

 "Ancaman yang memprihatinkan bagi kami ialah para pembuat phinisi ini berpindah tempat ke provinsi lain karena bahan baku yang lebih mudah. Jadi ini persoalan nasional dan harus dibicarakan," ungkap Nazaruddin,  selagi menerangkan keindahan Pantai Pasir Putih, Tanjung Bira. Bila hal ini dibiarkan maka Tanjung Bira bisa terancam hilang dari peta wisata sejarah dan budaya Indonesia.

Haji M. Baso sudah membangun sekitar 200 kapal dan perahu dari berbagai ukuran dan jenis. "Selama ini, perahu wisata terbesar yang saya buat di Bonto Bahari, dari pengalaman saya sejak tahun 1991," tuturnya selagi menjawab beberapa pertanyaan dari berbagai media yang meliput penggeseran kapal ini.

"Lambung kapal ini kira-kira 3 meter dalamnya, jadi saya pilih tempat ini karena kedalaman air yang cocok," jelas Haji M. Baso saat mengomandoi para pekerja yang menggeserkan badan kapal yang seharinya bisa dipindahkan sejauh 15 hingga 20 meter. Hingga Rabu pagi (9/11) tim pekerja pimpinan Haji Muslim Baso sudah menggeser sekitar 5 meter.

Michael, salah seorang wisatawan mancanegara dari Chekoslovakia sudah berada di Indonesia selama 2,5 bulan telah turut mengikuti prosesi sejak beberapa hari lalu. Ia sungguh mengagumi kelihaian masyarakat Bulukumba dalam membina bahtera besar tersebut.

Tidak hanya kapal ini yang sedang dibina dalam pengawasan Haji Muslim Baso, ada kapal lain berupa perahu serupa yang lebih kecil pesanan pengusaha Belgia. Selain itu, terdapat sampan sebanyak 12 buah dan meja pesanan dari Kolombia. Jelas, keterampilan dan pengetahuan para lokal genius di Tanjung Bira telah mampu menembus tabir pasar pelayaran dunia.

Bagi warga Tanjung Bira sendiri, pembinaan perahu phinisi tersebut hanyalah salah satu proyek bersama dalam tahun ini. Akan tetapi, dengannya nama Tanjung Bira terkenal dengan prestasi pembuat perahu phinisi terbesar.

Sumber : http://www.indonesia.travel/id/news/detail/540/peluncuran-kapal-phinisi-di-tanjung-bira-bulukumba-membanggakan-indonesia

0 komentar:

Posting Komentar