Welcome My Blog Village


Jumat, 16 Maret 2012

Monumen Mandala Harusnya di Desa Ara, Bukan di Makassar

Opini : Oleh Nirwan

monumen dari jauh
papan nama monumen
monumen


Monumen Mandala terletak di Jalan Raya Jenderal Sudirman Makassar. Dibangun pada tahun 1994 sebagai tugu peringatan operasi Mandala Jaya pembebasan Irian Barat dari tangan penjajah Belanda. Di dalamnya terdapat diorama yang menceritakan proses pembebasan tersebut. Monumen Mandala, setinggi 75 meter, terbagi dalam empat lantai, dimana masing-masing lantai berisi simbol-simbol perjuangan pembebasan Irian Barat dan perjuangan rakyat Sulsel, termasuk zaman Pahlawan Nasional, Sultan Hasanuddin.
pintu gerbang monumen

Monumen ini sepantasnya berada di Desa ara, pertanyaan selanjutanya kenapa desa Ara dianngap pantas menjadi tempat monumen mandala pembebasan Irian Barat. Desa Ara sangat berperan penting dalam pembeasan Irian Barat dalam opersai Mandala yang lansung dipimpin oleh panglima komando Jendral Purnama Soerharho.

peta penyerangan
Di desa Ara lah tepatnya di pantai mandala ria di buat perahu sebanyak 24 buah kapal pendarat untuk pembebasan Irian barat. Selain masyarakat Ara membuat kapal pendarat, masyarakat Ara juga sebagai penagatur strategi penyerangan laut. Strategi penyerangan laut di desain selama 2 minggu bersama panglima komando Jendral Purnama Soerharho.Jadi selama 2 minggu panglima komando Jendral Purnama Soerharho dan pasukannya berada di desa Ara.
ilustrasi penyerangan

Strategi penyerangan laut yang di sumbangkan masyarakat ara yakni dengan membuat 12 kapal tanpa pengemudi atau nahkoda untuk mengelabui para tentara Belanda dari satu sisi, sehingga 12 kapal yang di atas nya ada pasukan menyerang dari sisi yang lain ( dari belakang) setelah pasukan Belanda fokus menyerang kapal 12 yang di atas nya tidak ada orang.

Keberadaan pasukan pembebasan Irian Barat lebih lama di desa Ara di banding berada di Makassar dan strategi yang di sumbangkan juga sangat ampuh jadi sepantasnya Monumen Mandala Pembebasan Irian Barat berada di desa Ara
monumen dari kejauhan

1 komentar:

  1. Mau di Makassar mau di Ara mau dimana saja terserah, yang penting adalah memberi makna terhadap hasil dari perjuangan pendahulu kita dengan mengorbankan jiwa raga demi martabat bangsa Indonesia .... (Bangsa Nusantara)

    BalasHapus