Welcome My Blog Village


Diskusi Publik Mengenai Pinisi

Sabtu 25 Agustus 2012 bertempat di tanah kelahiran kapal pinisi yakni di desa Ara, kec. Bontobahari, forum pemerhati Ara-Lembanna melaksanakan diskusi publik mengenai pinisi dengan tema “ Pinisi : Sejarah, Budaya, dan Kesejahteraan Masyarakat

leang passea aset besar yang terabaikan

Leang (Gua) Passea di Kampung Ara, Kabupaten Bulukumba, adalah salah satu situs pekuburan kuno di Sulawesi. Di dalamnya, peti-peti mati yang dahulu tergantung di dinding gua, kini berserakan tak karuan bercampur tulang-belulang dan pecahan keramik kuno. .

Monumen Mandala Harusnya di Desa Ara, Bukan di Makassar

Monumen ini sepantasnya berada di Desa ara, pertanyaan selanjutanya kenapa desa Ara dianngap pantas menjadi tempat monumen mandala pembebasan Irian Barat.

KEPMA Ara-Lembanna Tolak Pembangunan Pabrik Peleburan Biji Besi Di Ara

Sejumlah mahasiswa dan pelajar yang tergabung dalam kerukunan pelajar dan mahasiswa Ara-Lembanna melakukan aksi di depan kantor Desa Ara, Kecamatan Bonto Bahari, mereka menenolak pembangunan pabrik peleburan biji besi, hari ini, Senin (9/4/2012)..

Foto-foto Pinisi Karya Orang Ara.

Kamis, 28 Februari 2013

Inspektorat Audit ADD Lembanna

BULUKUMBA – Inspektorat Kabupaten Bulukumba menurunkan tim untuk mengaudit alokasi dana desa (ADD) Desa Lembanna,Kecamatan Bontobahari, Bulukumba. 

Hal tersebut menyusul dugaan rekayasa laporan yang dilakukan Kepala Desa Lembanna Amar Ma’ruf untuk pencairan keuangan ADD pada anggaran 2010-2012. Kepala Inspektorat Bulukumba Andi Nurdiana mengungkapkan, 11 orang pegawai yang bergabung dalam tim ini akan mengaudit langsung se-cara keseluruhan ADD Lembanna, mulai dari sistem pencairan keuangan hingga pembangunan fisik,seperti yang diklaim kepala desa sebelumnya. 

“Kami akan mencocokkan semua, apakah pencairan memang sudah sesuai prosedur keuangan atau bagaimana.Selain itu, kami juga akan mengecek langsung pembangunan yang diklaim kepala desa menggunakan anggaran ADD. Ini agar semua jelas dan tidak menimbulkan persepsi yang salah,”katanya kemarin.

Dia menambahkan, dalam proses audit biasanya akan menggunakan waktu yang cukup lama,sehingga hasilnya belum bisa dipublikasikan.Apalagi, sekarang baru tahap pemeriksaan dokumen ADD Lembanna.“ Kami akan mengecek pembangunan yang diduga ada rekayasa pengeluaran uang,” kata mantan Kepala Dinas Pengelola Keuangan Daerah (DPKD) Bulukumba ini. 

Kepala Desa Lembanna Amar Ma’ruf yang dikonfirmasi mengaku,pihaknya tidak takut menghadapi pemeriksaan dokumen ADD yang sedang berjalan ini.Menurutnya,tuduhan adanya rekayasa pencairan anggaran hanya biasa-biasa saja terjadi dalam sebuah sistem pemerintahan. “Kami menganggap kritik warga itu sudah benar.Itu haknya mencurigai setiap kegiatan ada rekayasa,” katanya kepada SINDO kemarin. 

Dia menjelaskan, dirinya akan menghormati proses yang ada dan tidak mempersulit semua proses audit yang dilakukan Inspektorat Bulukumba. “Saya tidak gentar menghadapi masalah ini,karena kami merasa tidak bersalah dalam pencairan ADD.Warga yang melaporkan ke Inspektorat itu hak mereka.Kami tidak akan menghalangi, kebenarannya silakan tunggu hasil audit,”ujarnya. 

Kepala Bidang Pemerintahan Desa Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD) Bulukumba Andi Rusmin mengemukakan, pihaknya meminta kepada masyarakat Lembanna agar membantu pemerintah mengawal pemeriksaan dokumen pencairan ADD. Sebab, ikut serta warga dalam mengawasi ADD dianggap bisa menghindari terjadinya rekayasa pencairan keuangan. syamsir 

Sumber : http://www.koran-sindo.com/node/297543

Rabu, 27 Februari 2013

Mahasiswa Desak Usut Dugaan Korupsi Kades Lembanna

TUNTUT. Mahasiswa saat berdemo menuntut Inspektorat, menginvestigasi dugaan penyelewengan dana desa Lembanna, tadi siang Rabu 27 Februari.



BULUKUMBA, FAJAR -- Inspektorat Kabupaten Bulukumba, didemo puluhan mahasiswa gara-gara tak kunjung memeriksa kasus dugaan penyelewengan dana Desa Lembanna, Kecamatan Bonto Bahari. Padahal, dugaan korupsi tersebut sudah bergulir di sepanjang tahun 2010-2012.

"Ada beberapa kasus yang diduga fiktif, seperti rehabilitasi jalan dan kantor di tahun 2012. Ada juga biaya pelantikan dan pembentukan panitia pemilihan umum. Padahal, itu sudah dibiayai KPUD," tegas Koordinator Kerukunan Pelajar Mahasiswa (KEPMA) Lembanna, Arshandy Khaeruddin, yang berdemonstrasi, Rabu 27 Februari tadi siang.

Sementara, Inspektur Pembantu Wilayah II, Andi Abe Nurianto Rauf menjelaskan, pihaknya sudah mulai turun sejak hari ini, dan mulai memeriksa yang bersangkutan. (sbi)

Sumber : http://www.fajar.co.id/read-20130227162438-mahasiswa-desak-usut-dugaan-korupsi-kades-lembanna

Dana Pembangunan Desa Lembanna Diduga Dikorupsi

BULUKUMBA, TRIBUN-TIMUR.COM - Sejumlah penggiat lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Bulukumba akan berunjuk rasa di kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Bulukumba, Rabu (27/2/2013). Unjuk rasa dilakukan menyusul adanya dugaan korupsi alokasi dana desa atau ADD oleh Kepala Desa Lembanna Kecamatan Bonto Bahari, Amar Maaruf. Penggiat LSM yang akan berunjuk rasa berasal dari Aliansi Penegak Demokrasi, FKPP, dan FUI.

"Hari ini beberapa lembaga akan turun aksi meminta pihak Pemkab Bulukumba dan inspektorat memroses dugaan kepala desa yang menyalahgunakan dana ADD," kata seorang penggiat LSM Aliansi Penegak Demokras, Musafir, Rabu pagi.

Menurut mereka, dana tersebut untuk pembangunan desa bukan untuk dinikmati kepala desa.(*)

sumber : http://makassar.tribunnews.com/2013/02/27/dana-pembangunan-desa-bulukumba-diduga-dikorupsi

Selasa, 26 Februari 2013

Rekayasa ADD, Kades Lembanna dilaporkan

Sindonews.com - Kepala Desa (Kades) Lembanna, Kecamatan Bontobahari, Bulukumba, Amar Ma’ruf, dilaporkan ke Inspektorat Kabupaten karena diduga melakukan korupsi terhadap Alokasi Dana Desa (ADD) pada Tahun Anggaran (TA) 2010-2012 lalu. 

“Kami laporkan karena ada dugaan kalau pencairan ADD direkayasa kades setempat. Ini berdasarkan hasil temuan warga di lapangan. Kami berharap Inspektorat segera turun mengaudit langsung,” ucap Tokoh Masyarakat Bontobahari, H Kardi, saat melaporkan ke Inspektorat Kabupaten, Selasa (26/2/2013). 

Dia menduga, jumlah pengeluaran ADD yang direkayasa sepanjang 2010-2012 mencapai sebesar Rp100 juta lebih. Sebab, pencairan anggaran bukan hanya pada rehabilitasi jalan dan kantor, namun ada beberapa lainya yang tidak dijelaskan peruntukanya. 
“Menghitung keseluruhan mungkin ada sekitar Rp100 juta diselewengkan. Hanya, baru Rp13 juta yang saya temukan,” tuturnya.

Kepala Inspektorat Bulukumba Andi Nurdiana mengaku, pihaknya mengapresiasi sikap warga yang melaporkan langsung dugaan penyelewengan ADD ini. 

“Kami sudah mendengar secara lisan kasus ini. Namun, mereka tidak memperlihatkan bukti beruapa data. Tapi, kami tetap akan menurunkan tim untuk mengaudit langsung,” ungkap Nurdiana.

Terpisah, Kepala Desa Lembanna Amar Ma’ruf secara tegas membantah tudingan penyelewengan anggaran ADD di desa tersebut. Bahkan, menurut dia, laporan warga ke Inspektorat ini bernuasa politik, apalagi sudah menjelang pemilihan kepala desa. 

“Kami tidak mungkin merekayasa pencairan ADD. Ini hanya nuasa politik saja untuk menjatuhkan saya,” ujar Amar.

Amar menjelaskan, seandainya ada rekayasa dalam pencairan ADD, sebenarnya sudah lama muncul. Sebab, saat Inspektorat melakukan pemeriksaan dan bagian umum Pemkab Bulukumba tidak ditemukan ada rekayasa didalamnya. 

“Kalau memang ada penyelewengan. Saya kira sudah lama ditemukan. Tapi kan selama ini tidak ada, semua pencairan sudah sesuai dengan prosuder yang berlaku,” tandasnya.


sumber : http://daerah.sindonews.com/read/2013/02/26/25/721822/rekayasa-add-kades-lembanna-dilaporkan