Welcome My Blog Village


Diskusi Publik Mengenai Pinisi

Sabtu 25 Agustus 2012 bertempat di tanah kelahiran kapal pinisi yakni di desa Ara, kec. Bontobahari, forum pemerhati Ara-Lembanna melaksanakan diskusi publik mengenai pinisi dengan tema “ Pinisi : Sejarah, Budaya, dan Kesejahteraan Masyarakat

leang passea aset besar yang terabaikan

Leang (Gua) Passea di Kampung Ara, Kabupaten Bulukumba, adalah salah satu situs pekuburan kuno di Sulawesi. Di dalamnya, peti-peti mati yang dahulu tergantung di dinding gua, kini berserakan tak karuan bercampur tulang-belulang dan pecahan keramik kuno. .

Monumen Mandala Harusnya di Desa Ara, Bukan di Makassar

Monumen ini sepantasnya berada di Desa ara, pertanyaan selanjutanya kenapa desa Ara dianngap pantas menjadi tempat monumen mandala pembebasan Irian Barat.

KEPMA Ara-Lembanna Tolak Pembangunan Pabrik Peleburan Biji Besi Di Ara

Sejumlah mahasiswa dan pelajar yang tergabung dalam kerukunan pelajar dan mahasiswa Ara-Lembanna melakukan aksi di depan kantor Desa Ara, Kecamatan Bonto Bahari, mereka menenolak pembangunan pabrik peleburan biji besi, hari ini, Senin (9/4/2012)..

Foto-foto Pinisi Karya Orang Ara.

Rabu, 22 Februari 2012

PEREMPUAN ARA

perempuan dan laki laki pada hakikatnya sama dalam suatu masyarakat.yang membedakan adalah fungsi dan peran yg diemban untuk mengatasi suatu masalah dalam kehidupan manusia,dalam perkembangan selangjutnya ,perempuan kadang2 harus menjadi makhluk domestik karena tuntutan kehidupan yg lambat laun mendapat justifikasi dari masyarakat sebagai makhluk kelas dua( Second Sex ) .hal inilah yg selanjutnya melahirkan gerakan feminisme dgn beragam bentuk dan tuntutannya,yg ingin membebaskan prempuan dari keterpurukan domestifikasi.

Orang ARA merupakan salah satu etnik kongjo di sulawesi selatan yg mempunyai keunikan dari segi bahasa dan budaya termasuk dinamika kehidupan perempuan dan laki laki yg jejaknya ditelusuri hingga saat ini.penelusurannya dapat ditemukan dlm berbagai naskah LONTARAQ atau tradisi lisan yg tetap hidup dlm masyarakat ARA.hingga saat ini.

      dipaparkaan  dlm tradisi lisan orang ARA"teamako larroi anaq.kuassenji larro atinnu,tamalante nawa-nawanu,adaqmi rikatte tamakulleaki maqduta ri baine tau lebba nilohong lohong. by WAHAB

Sumber :
http://pinisiaramodern.blogspot.com/search?updated-min=2012-02-01T00:00:00-08:00&updated-max=2012-03-01T00:00:00-08:00&max-results=1

Kamis, 02 Februari 2012

bandara akan hadir di desa ara

gambar ilustrasi (istimewa)




Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan serius merintis bandara. Bahkan, dia menargetkan lapangan terbang tersebut sudah bisa dioperasikan mulai tahun 2014. Sekarang sudah berlangsung visibility study.

Zainuddin mengaku sudah menyiapkan lahan 150 hektare untuk pembangunan bandara tersebut. Lokasinya di Desa Ara, Kecamatan Bontobahari. Lokasi ini dekat dengan Pantai Pasir Putih Tanjung Bira, ikon Bulukumba.

Lahan bakal bandara tersebut, lanjut Zainuddin, adalah lahan tidur. Dengan begitu, anggaran pembebasan lahannya bisa ditekan. Pemerintah menyiapkan anggaran pembebasan lahan Rp 2.000 per meter.

Menurut Zainuddin dirinya sudah mulai menjalin komunikasi dengan beberapa pihak untuk segera dilakukan pembebasan lahan. Hal ini, kata dia, penting untuk memastikan ada lahan yang siap untuk pembangunan bandara tersebut.

Dijadwalkan dalam dua bulan ke depan, proses analisa kelayakan ini sudah rampung. Selanjutnya, akan dilakukan perencanaan pembangunannya secara bertahap.

"Bandara ini adalah bagian dari obsesi saya sebagai bupati. Saya tidak main-main. Ini memang butuh kerja keras karena anggarannya besar. Tetapi, kalau diusahakan pasti bisa," kata mantan Bupati Pohuwato, Gorontalo itu.

Rencananya, bandara Bulukumba akan melayani beberapa rute, yakni Bulukumba-Bali, Bulukumba-Mataram, dan Bulukumba-Makassar. Zainuddin mengatakan Kementerian Perhubungan sudah memberikan sinyal positif.

Anggota DPRD Bulukumba, Rudy Wachyudin mendukung rencana pembangunan bandara itu. Bandara itu, lanjutnya, bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata.

Legislator asal Daerah Pemilihan Bontobahari itu menambahkan lokasi Desa Ara sangat cocok untuk pembangunan bandara. Struktur tanahnya yang berupa bebatuan dinilai sangat mendukung.(arm/sap)

Tahap Awal Butuh Rp 100 M

Pemkab Bulukumba memastikan, areal yang akan digunakan tersebut sudah tertuang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Hal itu sebagai bentuk keseriusan pemerintah setempat untuk segera menyiapkan alternatif jalur transportasi baru bagi pengunjung dan masyarakat Bulukumba. Selain itu, juga dimaksudkan sebagai salah satu terobosan menggenjot sektor pariwisata. Khususnya menggaungkan ikon Bulukumba, Tanjung Bira dan industri galangan kapal tradisional Pinisi.

Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan menegaskan, dengan tersedianya lahan tersebut, target pertama yang akan dilakukan adalah memastikan pesawat bisa mendarat di Bulukumba. Soal pengembangannya ke depan, Zainuddin mengaku akan melakukannya tahap demi tahap sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Untuk tahap awal, Zainuddin mengatakan, sedikitnya dibutuhkan dana Rp 100 miliar. Itu pun untuk tahap awal, mantan bupati Pohuwato Gorontalo ini memprediksi tidak akan cepat rampung. Hanya saja, dia berjanji akan berusaha semaksimal mungkin merealisasikan bandara tersebut untuk tahap awal sebelum periodenya berakhir.

Optimisme Zainuddin merintis bandara di Bulukumba ini lantaran mengaku sudah mendapat respons dari pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan RI. Hal tersebut, kata dia, menjadi penyemangat dalam merampungkannya. Apalagi, beberapa waktu lalu sudah dilakukan peninjauan lokasi dan sudah dalam tahap pemeriksaan kelayakan penerbangannya. Dia berharap rencana ini mendapat dukungan dari masyarakat Bulukumba karena jika hal ini bisa terwujud, maka dipastikan sektor pariwisata Bulukumba akan semakin bergairah.

"Ini adalah bagian dari upaya untuk segera menjadikan Bulukumba sebagai salah satu sentral perekonomian di Sulsel. Target saya bisa mendarat pesawat dululah. Saya kira itu realistis," kata Zainuddin, Minggu, 18 Desember 2012.

Soal jalur transportasi udara yang akan dibuka jika nantinya terealisasi. Dia menyebutkan, setidaknya ada tiga jalur.  Yakni Makassar-Bulukumba, Bulukumba-Bali, dan Bulukumba-Mataram, Nusa Tenggara Barat. Zainuddin mengklaim sudah mendapat beberapa perusahaan penerbangan yang siap bekerja sama dengan Pemkab Bulukumba jika nantinya bandara tersebut rampung.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bulukumba, Andi Nasaruddin Gau mengatakan, dirinya yakin jika nantinya bandara tersebut terealisasi, maka pengunjung wisata akan meningkat signifikan. Apalagi, kata dia, selama ini kendala utama dalam mengembangkan pariwisata di Bulukumba memang dari segi akses untuk mencapainya. Hanya saja, jika nanti ada bandara apalagi ditempatkan tidak jauh dari kawasan wisata, maka pariwisata Bulukumba khususnya Tanjung Bira, Samboang, dan Pantai Mandala Ria, termasuk Lemo-lemo dan pantai Ara akan semakin lebih cepat berkembang. (arm)



copy right
http://www.fajar.co.id/read-20120201182216-bulukumba-siapkan-150-hektare
http://www.fajar.co.id/read-20111218182313-pemkab-siapkan-150-hektare-lahan-bandara